Bukan !!! Hipnotis murni ilmu pengetahuan dan setiap orang yang mempraktekkan hipnotis tidak menggunakan kekuatan supranatural.

Tidak !!! Orang yang dihipnotis tetap sadar total justru tingkat konsentrasinya sangat tinggi hanya saja dalam kondisi rileks atau santai. Orang yang dihipnotis tetap bisa mengendalikan diri sepenuhnya dan memiliki kemampuan untuk menolak sugesti yang bertentangan dengan keyakinannya, merugikan dan membahayakan.

Ya !!! Hipnotis sangat aman dan tidak menimbulkan efek samping apapun justru orang yang sering dihipnotis saraf-saraf otaknya semakin kuat sehingga bisa meningkatkan daya ingat dan daya konsentrasi. WHO (World Health Organization), AMA (American Medical Association), BMA (British Medical Association) sudah menjamin tentang sisi aman dari penggunaan hipnotis untuk kepentingan terapi bahkan WHO merekomendasikan setiap negara di seluruh dunia menggunakan hipnotis sebagai alat terapi di dunia kedokteran dan psikologi.

Tidak !!! Hipnotis tidak identik dengan tidur atau menutup mata tapi bisa juga dilakukan dengan mata terbuka.

Dalam sejarah hipnotis selama 200 tahun lebih, belum pernah ada cerita bahwa orang dihipnotis tidak bisa bangun. Tidurnya orang yang terhipnotis berbeda dengan tidur yang dilakukan setiap malam. Hal ini berkenaan dengan teori gelombang otak manusia (beta, alfa, tetha, delta), ketika sedang sadar penuh berada di level beta, ketika sedang konsentrasi berada di level alfa, ketika sedang tidur disertai mimpi berada di level tetha, ketika sedang tidur pulas tanpa mimpi berada di level delta. Hipnotis bekerja di level alfa dan tetha. Manusia setiap hari minimal 2 kali masuk ke area hipnotis yaitu saat mau tidur dan saat bangun tidur.

Tidak Bisa !!! Syarat orang bisa dihipnotis harus lewat persetujuan dari subjek, jika yang bersangkutan menolak maka orang tersebut tidak bisa di hipnotis.

Banyak para korban dan wartawan yang tidak paham tentang mekanisme hipnotis. Kasus kejahatan yang sering terjadi adalah dengan menggunakan tehnik komunikasi verbal persuasif, obat bius (yang disuntikkan ke makanan, minuman, permen atau asap rokok) atau penipuan.

Hipnotis memiliki banyak sekali manfaat dan sekarang seiring berkembangnya zaman, hipnotis bisa di terapkan diberbagai bidang, mulai dari medis, psikologi, pendidikan, investigasi, hiburan, bisnis, pemerintahan, keagamaan, sampai urusan rumah tangga. Bahkan hipnotis sekarang sudah dipelajari di universitas-universitas di Indonesia.

Maaf, harus ditegaskan bahwa banyak para tokoh agama yang tidak paham tentang hipnotis, jadi kalau anda ingin mendapatkan informasi yang benar dan tepat tentang hipnotis, bertanyalah pada orang yang mempelajari, memahami dan mempraktekkan aplikasi hipnotis.

Ya. Tapi tidak semua orang bisa dengan mudah di hipnotis, semakin tinggi tingkat sugestivitasnya maka orang tersebut semakin mudah dihipnotis.

Tidak Bisa!!! Sehebat apapun seorang ahli hipnotis tidak bisa menghipnotis orang lain jika orang tersebut menolak untuk dihipnotis. Jadi seorang ahli hipnotis tidak bisa seenaknya menghipnotis orang lain tanpa minta ijin terlebih dahulu.

Mudah sekali, pikiran selalu fokus, jangan melamun, waspadai orang asing yang tiba-tiba berbicara akrab dengan anda, tolak semua pemberian dari orang yang tidak dikenal, jika tiba-tiba pundak anda ditepuk oleh orang yang tidak dikenal (abaikan semua perkataannya dan langsung tinggal pergi), lakukan aktifitas yang berat untuk otak kiri anda sehingga frekuensi gelombang otak anda selalu tinggi berada di level beta (berdoa apa saja sesuai agama anda, bernyanyi lagu apa saja secara berulang-ulang, berhitung dari 1 sampai 100 secara berulang-ulang, silakan pilih salah satu aktivitas tersebut), bagi anda yang latah jangan bepergian sendirian selalu bawa teman karena orang latah sangat mudah dipengaruhi dengan cara komunikasi persuasif.

Banyak sekali, mulai dari pelajar, mahasiswa, perawat, guru, pendeta, ustadz, pesulap, karyawan, petani, pedagang, pengusaha, praktisi pengobatan alternatif, masyarakat umum, wiraswasta, dll, baik dari dalam maupun luar kota.

Banyak sekali, mulai dari kasus patah hati, sakit hati, dendam, phobia, trauma, depresi, stress, amnesia, insomnia, paranoid, tidak percaya diri, anastesi pasca kecelakaan, kecanduan, sakit gigi, maag, darah tinggi, darah rendah, migrain, vertigo, stroke, kesurupan, menguji kejujuran orang, perselingkuhan, korupsi, sakit kepala menahun, aktivasi otak kanan, dll.